Category Archives: BIBLE

we’re forbidden! 3

tiffany pov

 

“Hentikan!” ujarku terengah-engah. “Hentikan, aku lelah sekali!” tambahku lagi sambil memegangi sisi perutku, masih terengah-engah.

Instruktur koreografi di depanku terdiam sesaat, lalu tersenyum maklum menatapku. Demikian juga dengan member yang lain.

Aku terduduk di pinggir ruang latihan berlantai kayu ini. . sial, ini membuatku  lelah sekali. latihan ini benar-benar menguras tenagaku. plus, memberiku rasa malu.

member lain menatapku prihatin, seakan mengkhawatirkan keadaanku. tapi ini memang latihan perdanaku untuk comeback stage minggu depan, jadi aku anggap apa yang aku rasakan ini wajar untuk pemula sepertiku.

Tapi sepertinya tae tidak berpikir demikian. ia menghampiriku dengan wajah, yah, marah.

“Apa maksudmu?!!payah kau!” sempro Tae keras. aku hanya menunduk sambil menghela nafas. aku sudah menduga ia akan berkata seperti itu.

“maaf,” gumamku, malas berdebat.

“kau tahu, semua member menjadi kerepotan karenamu! belum apa-apa sudah minta berhenti, kau ini mengganggu saja!” ia masih membentakku dengan kata-kata kejam.

aku mengedarkan pandanganku. member lain tampak sibuk melatih gerakan mereka, tak satupun dari mereka yang menatapku.

aku menatap Tae lagi, yang masih memandangku dengan kejam. apa aku memang sepayah itu? aku rasanya ingin menangis, aku merasa sangat sangat payah sekali. namun bagaimanapun, di semprot dengan kata-kata seperti itu di depan orang-orang yang belum lama kukenal,terasa sangat menyakitkan. juga memalukan.

sebelum aku benar-benar menangis, tiba-tiba sepasang lengan merangkul pundakku hangat. Yoona menatapku ramah. “sudahlah, tidak apa-apa. dulu aku juga begitu, kok.” senyumnya.

“oh ya? kau dulu juga meminta berhenti di tengah-tengah latihan seperti ini?” tanyaku, tidak percaya juga ada orang lain yang selemah aku ini.

Yoona menggelang. “ya tidak sih, namun kau kan baru seminggu disini, jadi ya santai saja.” tuh kan , ternyata memang masih aku yang terpayah, pikirku sedih. namun lagi-lagi yoona tersenyum. mau tak mau hatiku ikut menghangat melihat senyumnya.

aku menyeka air di sudut-sudut mataku. tae hanya memandangku, lalu mendengus dan berlalu begitu saja dari hadapanku.

taeyeon pov

latihan tadi akhirnya selesai juga. meskipun ada kejadian yang tidak diinginkan, namun toh aku menikmatinya juga.

aku merebahkan tubuhku di atas kasurku. pikiranku sibuk mengingat-ingat Tiffany, juga kata-kata yang telah kuteriakan padanya tadi. apakah aku terdengar terlalu kejam tadi?

pertanyaanku terbuyarkan seiring dengan ketukan di pintu kamarku. Yuri melongokkan kepalanya dari sana.

“oh kukira kau sudah tidur.” ujarnya, lalu menyusul duduk di hadapanku. aku melirik jam di dinding di hadapanku, sudah pukul sebelas malam ternyata. jadi latihan kita tadi selama 5 jam? aku heran Tiffany tidak pingsan di tempat. mungkin belum

“ada apa Yur?” tanyaku . dia tentu datang dan duduk di hadapanku seperti ini bukan tanpa maksud kan?

Yuri terdiam sebentar. “kau tau, kata kata mu pada Tiffany terdengar sangat kejam tadi , bahkan bagi kami.” ujar Yuri menatapku tajam.

aku memutar bola mataku bosan. “sudahlah, Yur, dia sudah besar. Tidak seharusnya dia menjadi cengeng begitu.”

“tapi itu terlalu kejam”. Yuri masih berargumen.

“tidak masalah, selama itu bisa membuatnya menjadi  err-, lebih disiplin,” aku tak mau kalah.

“kau ini seharusnya membantunya untuk menjadi lebih baik, Tae!” .

“kau pikir apa yang tadi kulakukan??”.

“dia baru seminggu disini, seharusnya kau tidak sekeras itu padanya!”

“oh ya? menghentikan latihan saat ia sendiri merasa kelelahan? kau pikir kita semua tidak lelah? tidak ada baiknya jika kita terus menuruti keinginan putri manja itu, Yur!”

“tapi itu tidak dengan cara seperti itu, itu terlalu kejam!”

aku terdiam sejenak. “sadarkah kau percakapan kita hanya berputar-putar?” aku menatap Yuri tajam.

Yuri menghela nafas. “aku tahu, tapi yang kau katakan padanya tadi sangatlah-.. ” -aku memberi Yuri tatapan membunuh-  “….kejam. hehehe,” yuri nyengir.

aku memutar bola mataku dengan bosan lagi. namun tak urung aku juga memikirkan kata-kata Yuri. memangnya aku sekejam itu, ya?

***

kuputuskan untuk mendatangi di kamarnya, bagaimanapun kata-kata Yuri di kamarku tadi berhasil membuatku merasa sedikit bersalah kepada Tiffany. Semoga saja ia belum tertidur, yang sedikit kuragukan, mengingat keadaannya saat latihan tadi.

kuketuk pintu kamarnya. aku gugup -yang mana ini sangat bukan aku sekali-, jujur saja.

karena ketukanku tak mendapat balasan, kuputuskan langsung masuk ke kamarnya.

aku kaget melihatnya yang masih terbaring di kasur dengan mata terbuka dan menatapku tercengang. “kukira kau sudah tidur.” ujarku.

“kau mau apa?” tanyanya langsung sambil menagakkan punggungnya. aku mengenyit memandangnya. “maaf, mungkin ada yang sedang kau butuhkan dariku?” tambah Tiffany lagi.

aku menatapnya dan heran akan jalan pikiran gadis di hadapanku ini. “memangnya harus ada keperluan dulu jika aku ingin menemuimu?” tanyaku tajam. Tiffany terlihat bingung. “..maksudku, kita kan satu keluarga,” tambahku. engg,, setidaknya sih begitu, lanjutku dalam hati.

“oh, aniyo.. aku pikir..” gumam Tiffany.

aku menggelengkan kepalaku. “sudahlah, aku meminta maaf okay? seperti nya kata-kata ku tadi saat latihan terdengar sedikit kasar bagimu. mianhae, Tiffany. ” ujarku bersungguh-sungguh. Aku tidak ingin membuat gadis ini menangis karenaku, lebih-lebih tidak ingin membuatnya menjauhiku karena sikap judes ku.

sayangnya Tiffany hanya tercengang menatapku, membuatku lagi-lagi mengernyit heran.

“kau ini..meminta maaf?” tanyanya melongo. sukses membuatku ikut melongo juga. “Aku pikir kau ini tipe manusia dingin yang tidak akan pernah sudi memiinta maaf dan bisa mengucapkan kata-kata lain selain cercaan.” meskipun Tiffany tidak bermaksud apa-apa, namun kata-kata nya itu tak urung membuatku menyesali keputusanku untuk meminta maaf.

aku memandangnya dengan kesal, dan ia segera menyadarinya. “Ah maaf..bukan maksudku – ” ucapnya terbata. namun ia segera menutup mulutnya dan segera berganti dengan senyum ber eye-smile nya yang manis itu  itu.

“Sudahlah,” ujarku. “Kau istirahat dengan cukup saja malam ini, jangan lupa meminum obat dan suplemen, jangan tidur terlalu larut dan jangan lupa membasuh kaki tanganmu sebelum tidur. ” Waoooww, apa yang baru saja kukatakan? aku mengucapkan hal itu pada seseorang yang baru saja kukenal?aku mampu berkata seperti itu? bukankah terdengar sangat perhatian sekali? ada apa sih denganku?

sepertinya aku butuh istirahat.

Tiffany menatapku kaget, sudah kuduga.  “..besok kita akan berlatih bersama 2pm. kau tahu siapa mereka ,kan? jadi usahakan, jangan membuat kami semua malu telah memilikimu disini, oke?” tutupku sebagai ucapan selamat malam baginya.

tiffany pov

aku kaget.

serius aku kaget saat Taeyeon tiba-tiba berada di kamarku.

kupikir ia hendak mencercaku , mengomeliku atau memarahiku soal latihan tadi. namun ternyata ia malah meminta maaf. apa-apaan? dunia sudah terbalik? benar-benar tidak kusangka Taeyeon mampu mengucapkan kata maaf, terlebih padaku.

namun ia terlihat lucu saat mengucapkan maaf dengan wajah penuh penyesalan tadi. wajahnya terlihat…semakin tampan.

hah? apa yang kupikirkan??? aku segera menggeleng-gelengkan kepalaku untuk mengusir pikiran mengerikan yang baru saja melintas di kepalaku itu.

tapi ia memang terlihat tampan tadi..dan cute, minus sikap judes yang selama ini di tampilkannya jika sedang berhadapan denganku.

aku jadi senyum-senyum sendiri.

tuh kan, sepertinya aku memang sudah terlalu lelah. Jelas saja, latihan tadi memakan waktu kurang lebih 5 jam. aku sangat bersyukur sekali aku tidak pingsan saat latihan tadi. minta berhenti saja sudah di marahi oleh Tae, apalagi jika pingsan! mungkin  aku akan dibiarkannya saja terbaring pingsan di ruang latihan oleh Tae.

eh ngomong-ngomong, besok kita akan latihan..lagi?? oh, membayangkannya saja sudah malas luar biasa.

namun tadi Tae bilang 2pm akan ikut latihan bersama kami?

Wahh, aku pernah melihat konser mereka di tivi, mereka keren sekali! dan besok, aku akan berlatih menari bersama pria-pria tampan itu.

wahh,, pasti akan menyenangkan sekali!!!!

TaeNy vs. JeTi

image

image

 

Woaaahh..what kind of moment is this???
Then who do you choose? TaeNy version or even JeTi version? Kekekekeke

#this is totally spam
#but please dont report as spam kekekeke

You know what, i love these expressions

image

Anybody know who is he? He looks cute and manly at the same time kekeke

image

Aaahhh mario..who dont know him o_O

They’re adorable..aren’t they???

Krkeke sorry just trashing keke

we’re forbidden 2

tiffany POV

ooh..jadi ini kamarku? tidak jauh berbeda dengan kamarku di rumah dulu sih. namun aku yakin, suasana ceria dari member yang lain pasti bisa membuat tempat ini bertambah asyik. umh, mungkin, kecuali jika ada gadis aneh itu.

kumasukan koperku dan kurebahkan tubuh lelahku di kasur nyaman ini. tak sengaja, tanganku menyentuh sebuah benda kecil. remote televisi.

aku mengalihkan pandangan dengan cepat, dan menemukan satu set TV plasma tergantung di dinding seberang tempat tidurku. WOW! sempurna! ayahku tidak pernah mengizinkan adanya TV di dalam kamar anak-anaknya , dapat membuat kami jadi malas, jelasnya begitu dulu , namun sekarang..hmmmm…asik!

“halo!!” tiba-tiba beberapa kepala bersuara ceria muncul di pintu kamarku. ternyata sunny, jessica, dan yoona. terimakasih tuhan, aku mampu dengan cepat menghafal nama-nama mereka.

“ya?” tanyaku ramah. mereka langsung menghambur masuk begitu saja ke dalam kamarku.

“kau sudah menata pakaianmu? apa kau sedang lelah? kami ingin mengajakmu jalan-jalan siang ini, kau mau ikutkah?” cerocos sunny bersemangat. rambut pendek gadis itu bergerak gerak setiap ia berkata-kata dengan cepat , membuatku geli.

hmm..jalan-jalan? boleh juga, sekalian aku bernostalgia kembali di kota ini. bernostalgia entah untuk berapa lama. sepertinya kota ini hanya ada dalam sekelebatan ingatanku saja. “baiklahh,” jawabku superceria.

ketiga gadis tadi ikut tersenyum mendengarku. “baik, kami tunggu kau di bawah,” jawab jessie.

taeyeon POV

jadi gadis itu akan ikut jalan-jalan?

astaga, tentu saja. dia kan sudah menjadi member SNSD ,pabo kau, tae!!aku memarahi diriku sendiri.

setelah mensugesti diri sendiri untuk mencoba ramah padanya hari ini, aku menyapanya. kebetulan ia duduk di sebelahku di dalam van ini.

“kau belum pernah ke seoul, ya?” tanyaku. basa-basi tentu saja. habisan dia daritadi sibuk mengagumi jalan sih, padahal apa yang bisa di nikmati dari jalanan dari dalam mobil yang sedang melaju?

tiffany menoleh sejenak sambil menyunggingkan senyum. “aku ini orang korea, tae. dan aku juga pernah tinggal disini. bagaimana mungkin aku belum pernah ke seoul?” aiiisshh, manis sekali senyumnya itu.

“oh..aku pikir..” ujarku terbata, tertegun melihat senyum kilatnya sehingga tidak tahu mau melanjutkan berkata apa lagi.

“KITAA SAMPAAAAIII!!!!..MARI MAKAAAN!!” sooyoung langsung berteriak kencang, menginterupsi kecanggungan kami.

tiffany POV

“pukul!! pukul!! AWAS SEBELAH KIRIMU!!!! aaaaaaarrrggh! ” aku menjerit – jerit seperti orang gila tak tahu tempat saat menyemangati Tae yang sedang bermain kick boxing di game station.

“hahh..hh.. bodoh! teriakan mu membuatku kalah!” sungut tae sambil terengah-engah.

aku mendengus. kulirik layar permainan, 0-5 untuk tae. “ah, payah kau!” ucapku menoyor kepalanya . tae terlihat hendak membalas. karena aku takut ia akan benar-benar membalasnya, aku buru-buru mengajaknya untuk bergabung dengan sunny dan hyo yang sedang asik ber-DDR.

can read my..can read my..now he can read my poker face

kedua anak itu menggerak-gerakan tubuhnya seiring irama lagu lady gaga, membuat kami semua tertawa-tawa geli, ups, kecuali seorang yang cuek-cuek saja ini. tae malah asyik menikmati eskrim nya sambil membaca majalah. benar-benar deh anak ini.

merasa di perhatikan, tae mengangkat kepalanya dan langsung meringis tak bersalah menatapku. “kau mau?” cengirnya sambil menyodorkan eskrim nya yang tinggal separuh.

aku hanya bisa geleng-geleng kepala.

taeyeon POV

ahhh membosankan sekali! hooyy aku bosan, tau! aku berteriak dalam hati , sepenuhnya kuarahkan pada tiffany, yang sepertinya tidak sadar telah menjadi objek kekesalanku.

huh, memang bukan salah tiffany sih. namun melihat wajah ceria nya membuat kekesalanku bertambah.

menahan diri sebisanya untuk tidak bersungut-sungut di depan tiffany, aku pergi membeli eskrim. sayangnya saat aku kembali, wajah cerianya tetap menghantui kekesalanku.

aaaaah!! untung ada majalah di kursi tunggu ini. sekaligus mendengarkan lagu dari DDR yang sedang di mainkan sunny dan hyodan membaca majalah yang baru saja kutemukan, ini adalah saat-saat yang cukup menyenangkan. tiffany, menyingkirlah dulu dari hadapanku, hush hush!!

engh? kuangkat kepalaku dari konsentrasi membaca majalah, saat kudapati tiffany menatapku dengan kening berkerut. ada apa sih? kuikuti tatapan matanya. sial, aku tak mengerti.

ohh, mungkin dia juga ingin mencicipi eskrim ku.

“kau mau?” tanyaku berbaik hati padanya.

namun lagi- lagi ia hanya mengernyit. dan sekarang di tambah pula dengan menggeleng-gelengkan kepalanya. aku hanya mengangkat bahu. kalau tidak mau ya sudah.

***

“kau bilang tadi kau pernah tinggal di korea ya?” tanyaku begitu kami pulang. lagi-lagi aku bersebelahan dengannya.

dia menoleh.” hmm? heemm.” jawabnya cuek  sambil makan eskrim (?) . menyebalkan.

“lalu kenapa kau pindah ke amerika?” tanyaku lagi.

ia memfokuskan dirinya sejenak untuk mengabiskan sisa eskrim nya. “..karena semua anggota keluargaku ikut pindah ke amerika, pabo! mana mungkin aku tinggal di korea sendirian.” jawabannya membuatku dongkol setengah mati.

melihat wajahku yang super bete, ia meledak tertawa. ” hahaha pabo! mukamu lucu sekali saat sedang merengut seperti itu. terus-teruslah seperti itu, tae, aku akan menjadi lebih sehat karena sering tertawa hahaha.” ia terlihat puas sekali.

tak tahu harus apa, aku diam saja sambil menopang kepalaku dan memasang muka datar.

tiffany kembali beraksi. “heii heii, jangan marah pabo! haha tapi kau memang lucu sekali. hahaha” , namun setelah aku meliriknya dengan tatapan tajam, ia buru-buru menambahkan, “tapi itu bisa membuat ku benar-benar senang, tae.” dan tak lupa ia mencetak senyum itu lagi.

aaaaarrrghhh senyumnya itu memang patut di basmi!! membuat orang mudah luluh saja!

“baiklah, kuanggap itu sebagai pujian, terimakasih.” jawabku dingin, meski sudah tidak sejudes tadi.

tiffany menyeringai senang. “ahhh bagus sekali kau memaafkanku kalau begitu, aku pinjam bahumu sebentar ya untuk tidur. aku lelah sekali dan sudah menahan kantuk sejak tadi.” lalu ia menguap dan dengan santainya menyenderkan kepalanya di bahuku, tanpa mendapat persetujuanku.

aku melongo memandangnya. heeey!!!

we’re forbidden!

annyeong haseyoo!

halo!

akhirnya aku bikin fanfict juga kan T.T

ahnyway, fanfict kali ini tokoh utamanya aku buat TaeNy couple aja ya. suka deh ama couple cute ini hahaha. semoga ceritanya ga seaneh jalan pikiran pengarangnya haha

taeyeon POV

Annyeong, perkenalkan nama saya Tiffany.” gadis berambut ikal yang baru datang itu membungkukan tubuhnya di hadapan kami.Aku hanya tersenyum singkat menanggapinya. memangnya harus bagaimana lagi?

“Selamat datang, semoga dapat cepat beradaptasi disini.” Seohyun menjawab dengan sopan sambil balas membungkukan tubuhnyapadanya. Tak lama kemudian anggota SNSD lain mulai memperkenalkan diri masing masing.

Demikian juga denganku, meskipun sebetulnya aku sedikit malas. Aku tidak berpengalaman dalam urusan beramah-tamah dengan orang baru.

” Kim Taeyeon..Taeyeon.” Aku mengulurkan tangan. Dia hanya tersenyum. Sepertinya dia tipe gadis yang ramah. Atau hanya sekedar untuk berbasa-basi. Entahlah.

Aku mengamatinya. Gadis itu, ah, namanya Tiffany, adalah gadis yang hari ini tiba untuk menggantikan salah seorang anggota kami yang mengundurkan diri. Dengan kata lain, gadis ini menjadi anggota baru SNSD. Wajahnya cantik cenderung ramah dengan adanya senyuman di bibir dan matanya.

Tampangnya cukup menjual juga, batinku. Namun segera kugeleng-gelengkan kepalaku. Apa yang kau pikirkan Kim Taeyeon! gadisini bahkan akan menjadi teman sekelompokmu, keluarga barumu. Bisa bisanya aku berpikir seperti itu.

“Mari kutunjukkan kamarmu.” ujarku malah terdengar ketus, gagal mencoba ramah.

Dia masih tetap tersenyum. Sialan! lama – lama aku merasa ingin melempar sesuatu jika melihat senyum nya lagi.

Tiffany POV

Aahh! aku tiba juga di tempat ini. Tempat dimana aku akan memulai kehidupan baruku sebagai seorang bintang. Menjadi salah seorang goddess dalam sebuah kelompok musik terkenal. goddes? dulu aku tertawa geli setiap mendengar kata itu, namun sekarang aku tidak yakin akan tertawa lagi. WOW, ini akan menyenangkan sekali!

Pertamanya aku kaget ketika ada seorang meneleponku dan mengajak, ah, memaksaku untuk mengikuti audisi casting untuk mencari anggota baru SNSD karena anggota lama mereka mengundurkan diri. Orang itu mengatakan bahwa tampangku pas sekali untuk mengikuti casting. Ia segera memintaku untuk segera datang ke Seoul.

Omo, aku bahkan tidak tahu darimana orang itu bisa mendapatkan nomor ponselku.

Aku sih, mau-mau saja. Apalagi ketika aku dinyatakan lolos audisi dan menjadi anggota baru mereka. Satu di antara jutaan pelamar lainnya. Tentu saja aku merasa AMAT SANGAT senang sekali. Namun sebagai konsekuensinya, aku harus meninggalkan kampung halamanku di Amerika dan menetap di Seoul, meski hanya untuk sementara.

Dan sekarang disinilah aku.

Aku segera menyapa dan memperkenalkan diriku pada anggota lain. Merekapun begitu.

sebenarnya, tanpa mereka memperkanalkan diripun aku sudah tahu, lagipula siapa yang tidak tahu mereka?

Dimulai dari Seohyun, maknae yang selalu bersikap sopan dan teratur pada semua orang, Jessica yang terlihat judes namun sebenarnya sangat baik hati, Sunny yang terlihat sangat kelebihan energi, Yoona dan Seohyun yang konyol, Hyoyeon dan Yuri yang memiliki kualitas menari yang luar biasa.

Mereka semua terihat ramah, juga sangat cantik-cantik. Kecuali seorang terahkir yang memandangku dengan aneh. Siapa tadi namanya? Ttae..Taeyeon, sepertinya. Ya benar, ia tidak seperti yang lain. Ia cendrung ketus , dan alih-alih cantik, ia malah terlihat tampan bagiku.

Manusia aneh itu masih tetap memandangku aneh walaupun aku sudah mencoba ramah dengan tersenyum padanya. Asal tahu saja, jika aku tersenyum, mataku dapat melengkung membentuk sebuah senyuman. Ciri tubuh komikal ini disebut sebagai eye-smile yang cantik oleh ayahku. Namun kakak lelakiku malah menyebutnya seperti Himawari, adeknya crayon shinchan. apa coba?

Yah, apapun itu, sepertinya tidak membuat tatapan anehnya padaku berubah. Seperti sekarang

“Ini kamarmu.” ujarnya singkat setelah mengajakku naik ke lantai 2 dorm ini.

Aku mengeluarkan senyum andalanku lagi. Namun ia tetap bergeming. Dingin sekali manusia ini!

“Kau ini tidak suka tersenyum,ya?” tanyaku alih-alih mengucapkan terimakasih padanya.

“Heh?” tatapannya semakin aneh. Ya ampun.

“Ya kau ini, dari tadi tidak tersenyum seperti yang lain, malah menatapku aneh begitu. Kau memang selalu begini atau karena memang tidak menyukaiku?” tanyaku lagi, mencari penyakit. Ileon sesange! maafkanlah sikap terlalu terus terangku itu.

“Oh..yah..tidak seperti itu juga.” kali ini dia terlihat gugup dan menundukan kepalanya. Bagaimana,sih?!

“Ah sudahlah, yang penting..semoga kau bisa cepat beradaptasi disini.” lanjutnya cepat, lantas berlalu begitu saja.

“Gomawo.” gumamku singkat. Dasar aneh!

taeyeon POV

astagaaa.. aku tidak pernah mendengar pertanyaan seperti dari orang lain. terlebih dari orang yang baru sepuluh menit lalu berkenalan denganku!!!

kau ini tidak suka tersenyum, ya?” astagaa pertanyaan macam apa itu??

namun kuakui sikapku tadi memang dingin padanya. dan jangan tanya mengapa aku bersikap seperti itu padanya. aku tidak tahu, sumpah!

rasanya seperti ada bagian diriku yang tanpa sadar membuatku menjadi bersikap seperti itu padanya. terlebih saat tadi ia kutinggal begitu saja di depan kamar barunya. pabo kau, taeyeon! mianhe, tiffany.

oh aku benar-benar bodoh dalam urusan semacam ini.

***

anjrit bikin beginian capek banget tenyata. capek mikir capek ngetik juga. payah ah.. yang pasti ini baru chapter pertama. aku gatau akan jadi berapa chapter lagi fanfic ini. tapi ngebayanginnya aja udah bikin tambah capek. ah payah! hwighting!! kekeke 😀

pre-launch

heiyooo

aku memutuskan untuk mengepostkan sebuah fanfiction. well, sebenernya di paksa sih..
oke, karena kemaren aku habis buka2 web orang, trus nemu beberapa fanfic yang -wow- kebanyakan seru menjurus diluar akal sehat itu, aku cerita sama temen aku, dan aku malah di tantang buat ikutan buat fanfic.

tunggu, aku juga bingung urut-urutannya.

intinya, sehabis ngebaca beberapa fanfic orang dan ngakak-ngakak, trus nyeritain isi fanfic nya itu ke temen aku,,temen aku malah nantangin aku buat bikin fanfic.

pertamanya aku gamau. seriously, fanfic begituan itu enggak “aku banget”. “aku” itu seperti apa tepatnya, nggak perlu di jabarkan -___-
pokoknya aku rasa fanfic itu..ehmm, lil’ bit cheesy sih..

tapi karena aku di tantangin dan kalo aku berhasil aku bakal di beliin album barunya GG yang the boys, why not? WHY NOT??!! ITU MAH REJEKI BANGET KALI kakakakaka!! 😀

jadi, aku mengesampingkan gengsi dengan -uhh- membuat fanfic setelah ini. hasilnya kaya apa itu nggak penting (kalo ada yg suka dan bilang ini “masuk akal” ya bagus), yang penting hasilnya aku bisa dapet album itu. soon. kakakakaka #superduperEvillaugh

gamsahabnida!

taeyeon = handsome ?

Taee’s handsome looks..but sometimes she looks pretty too
eitherway, she’s rocking!!

 

don’t you feel that taee looks so handsome? that’s why tiffany fallin’ to her LOL