we’re forbidden! 4

annyeong haseyoo!!

waaahh,,, udah part 4 aja nih. barusan ini hujan, dan kayaknya petir diluar ikut-ikutan nyamber ke kepala aku, jadi muncul ide deh buat nglanjutin part ini. emang keitung cepet banget yah, tapi ya udahlah, daripada besok2 malah lupa o__O kekeke.

tiffany pov

annyeong, kami dari 2pm, semoga dapat bekerja sama dengan baik. ” sapa pria bertampang kartun di depanku ini dengan sopan. tampangnya imut sekali, sangat tidak pas dengan tubuhnya yang seperti hulk.

namun tak urung aku tersenyum dan ikut membungkuk hormat juga.

tak lama kemudian kami sudah saling berkenalan, dan aku baru tahu si cowok kartun hulk tadi itu, ternyata bernama Nichkun. nama yang aneh, pikirku, namun tak ingin ambil pusing.

Kami memulai latihan. sebenarnya aku sedikit takut. ya, tahu lah,, mendadak pingsan atau apa, bisa saja terjadi padaku nanti. namun bertekad tidak ingin mendapat bentakan dari Tae lagi, aku benar-benar berniat untuk memperbaiki gerakan tarianku dengan sebaik-baiknya.

Tak terasa itu berlangsung selama 3 jam tanpa adanya keluhan apapun dariku. Wah, ini kemajuan!!!

Seusai latihan, aku bergabung dengan Jessica, Sunny dan Sooyoung yang sedang asyik berbincang. Mereka tertawa ramah begitu melihatku bergabung.

“Hei Fany-ah! tarianmu berkembang pesat sekali tadi, bagus sekali!” ujar Sunny sambil menepuk-nepuk pundakku. Jessica pun memberi pujian yang sama untukku.

Lalu Tae memandangku. “Latihanmu hari ini, entah karena sudah berkembang atau hanya karena ada sekelompok pria-pria tampan disini, tapi yang pasti ini jauh sedikit lebih baik daripada kemarin.” Tae memberikan pujian tersirat dengan cuek, membuat Jessica dan Sunny terkikik.

aku memberengut. tae ini tidak pernah bisa positif ya? selalu saja senang melihat oranglain tidak puas berbahagia.

“hai, boleh bergabung?” tiba-tiba seorang pria amat sangat tampan -belakangan aku baru tahu namanya taecyon- menyusul duduk di sampingku. aku langsung memberinya eye-smileku. bukan untuk maksud apa-apa, hanya reflek saja karena tiba-tiba ada pria tampan di sebelahku.

“Halo, kau member baru itu ya? namaku Taecyon.” ia memperkenalkan diri sambil mengulurkan tangan dan tersenyum, memperlihatkan lesung pipinya. ya ampuuuunnnn, tampan sekali!

“Aku tahu,” ujatku tersipu membalas uluran tangannya. “Nichkhun sudah memperkenalkan kalian tadi.” tambahku.

“Tapi kan kenalan secara pribadi belum katanya lagi. ” jabatan tangannya terasa sangat hangat dan kokoh di tanganku. Omong-omong, Leo, kakakku, pernah memberitahuku jika ada seorang pria yang menjabat tanganmu dengan erat saat berkenalan, bisa jadi pria itu tertarik padamu.

Yah, aku sih berharap teori kakakku itu benar terjadi.

taeyeon pov 

akhirnya…Jung tae min-ssi, instruktur kami, memberi kami jeda istirahat latihan selama setengah jam. Tubuhku sudah terasa lemas sekali!

aku sedang meneguk minumanku saat kulihat Tiffany sedang asyik berbincang dengan Taecyon. Hmmm…

“Kenapa mereka berbincang-bincang?” tanyaku, menyusul duduk di sebelah Jessica. Tiffany tidak menyadari kehadiranku, ia masih asyik  tertawa-tawa dengan Taecyon.

“Pertanyaanmu itu aneh,tau!” Jessica mengernyit memandangku. “Kau cemburu?” tambahnya.

“Apa aku terlihat cemburu?”

“Pertanyaanmu membuatku berpikir kalau kau sedang cemburu.”

Aku memutar bola mata sebal mendengar perkataan Jessica. Jika dilanjutkan, berdebat dengannya bisa- bisa baru selesai besok!

“..sudah, tenang saja. mereka berdua tidak ada hubungan apa-apa kok. Lagipula mereka baru saja kenal.” tambah Jessie cuek sambil meminum minumanku.

Aku menoleh. “Siapa yang kau bicarakan?”.

“Lah, siapa sih yang kau bicarakan?” Jessie benar. siapa sih yang aku bicarakan? umhh..bahkan aku sendiri tidak pasti.

“kau membicarakan Taecyon, kan?” sahut Jessica lagi.

“Umhh..yeah,” gumamku. Mungkin. Entahlah.

Lama aku memandangi Tiffany, yang kini sibuk bermain cubit lengan dengan Taecyon. iiiihh, aku jadi bergidik sendiri melihatnya. Ada apa sih denganku? entah kenapa aku merasa aneh saat melihat Tiffany seperti ini. Seperti…tidak rela?

Aku buru-buru menggelangkan kepalaku. Sepertinya aku memang sudah terlalu lelah sampai-sampai berdelusi tentang Tiffany seperti ini.

Syukurlah, Sooyoung berteriak untuk mengajak kami latihan kembali, membuatku sejenak lupa untuk berpikir tentang Tiffany.

***

“Aku gugup sekali.” Tiffany berjalan mondar-mandir sambil meremas jemarinya di dalam ruang tunggu ini. Konser kali ini memang konser perdananya. Aku memaklumkan bila ia menjadi segugup itu.

“Akan banyak sekali orang yang menonton nanti.” Tiffany masih bergumam sendiri, mengacuhkan kata-kata penghiburan dari Sunny.

“..bagaimana jika nanti aku melakukan kesalahan?”

“…atau tiba-tiba aku terpe;eset di panggung.’

“…atau mic ku tiba-tiba mati,”

“YA TUHAN AKU GUGUP SEKALI!”

“DIAM!!”, Tiffany berjengit mendengar bentakanku. Lama-lama aku jengah juga mendengar rengekan berlebihannya.

Suasana ruang tunggu pengap serta penuh sesak orang-orang yang sibuk berlalu lalang serta mendengar Tiffany merengek seperti itu membuat telingaku menjadi sensitif.

“Cobalah untuk tenang, tidak perlu berpikiran seekstrim itu.” tambahku datar.

Tak ada pilihan lain, Tiffany menunduk sambil menggumam tak jelas.

“Setelah ini, giliran kalian untuk tampil. tolong persiapkan diri kaian sebaik-baiknya.” mr. Lee mengumumkan

Ne, mr.Lee.” jawab kami serempak sambil membungkuk hormat.

 

tiffany pov

Ini dia, ini saatku tampil secara live untuk pertama kalinya di hadapan ribuan penonton. uhh, tepatnya sih 2800 penonton, tadi mr.Lee  manajer kami, memberitahuku.

Aku. Amat. Sangat. Gugup.

Mendengar keriuhan penonton yang menggila dari ruang tunggu inipun sudah membuatku pucat pasi tak karuan.

Aku mulai meracau tak karuan, takut hal-hal buruk akan terjadi padaku saat tampil nanti. bagaimanapun ini penampilan perdanaku, dan pastinya ribuan orang disana akan menilai penampilan baruku apakah aku pantas menjadi the next goddess atau tidak.

aku berjalan mondar-mandir sambil meremas jemariku, beberapa kali tanpa sadar aku menggigiti kukuku dan merengek tak jelas. kebiasaan burukku ini memang menyusahkan sekali.

melihat tingkahku yang mungkin kelewat gugup ini, Tae membentakku, membuatku berjengit kaget. “Tenanglah sedikit, kau tidak perlu berpikir seekstrim itu.” lanjutnya tanpa ekspresi.

“Tenanglah oennie, kau kan tidak tampil sendirian.” Seohyun menghampiriku dan berusaha menenangkanku.

“Tapi bagaimana jika gerakanku ada yang salah? bagaimanapun itu akan memperngaruhi penampilan kita!” gawat, tingkat kegugupanku memasuki level siaga 3.

Seohyun tersenyum bijak. “Jangan berpikir kau akan membuat kesalahan, eonnie, maka kau tidak akan mengalami kesalahan nanti. pikirkanlah sesuatu yang baik-baik saja, itu akan menjadi kekuatanmu di atas panggung nanti.”

Aku tercenung. benar juga. aku seharusnya mensugesti diri untuk tidak membuat kesalahan, alih-alih malah ketakutan akan membuat kesalahan. Seohyun benar! aku memberikan senyum tanda terimakasihku kepadanya.

girls generation makes you feel the heat, jeon segyega uril jumok hae

Tepuk tangan luar biasa meriah mengiringi lagu terahkir yang kami nyanyikan . aku memandang ke arah hamparan penonton di hadapanku. melihat tepuk tangan mereka, teriakan mereka, atau bahkan suitan kagum mereka, membuatku merasa luar biasa lega. seakan derita latihan berjam-jam tempo lalu menguap begitu saja melihat sambutan penuh antusias mereka.

beberapa dari mereka membawa papan karton dan sejenisnya yang berisi nama serta fotoku, membuatku merasa terharu karena mereka mau menerimaku disini.

ahkirnya aku biasa merasakan perasaan artis-artis yang terlihat berbahagia setelah penampilan mereka dipanggung yang sering kulihat lewat televisi. rasanya memang menyenangkan sekali. tahu bahwa banyak orang di luar sana yang menyukai penampilan kita tentunya sangat menyenangkan, bukan?

setelah kami berada di dalam ruang ganti, para member dan juga mr.Lee memuji penampilan perdanaku. bahkan Hyo dan Sooyoung menepuk pundakku dan mengacak-acak rambutku seenak jidat sambil tertawa lebar sebagai pujian untukku.

semua orang sepertinya sedang sibuk memujiku.  hanya seorang yang belum, dan seorang itu kini sedang berjalan ke arahku.

“Kau..bagus sekali tadi. Selamat.” ujar Tae sambil menunduk gugup. setelah itu ia mengangkat kepalanya mantap dan menatapku. “Bagus sekali, Tiffany. Pertahankan ya.” lalu tersenyum hangat menatapku. Bukan jenis senyum seperti biasanya. senyum Tae kali ini. benar-benar telihat hangat.

Hah? aku melongo. Tayeon mampu memujiku dan tersenyum  seperti itu? waah, pujian ini , serta permintaan maafnya tempo hari membuatku sedikit yakin jika Tae tidak sekaku kelihatannya. tanpa pikir panjang, aku segera memeluknya .

“Terimakasih”, ujarku ceria. Namun tubuh Tae malah terasa membeku di pelukanku. Aku melepas pelukanku. Tae terlihat kaget.

“Uh..baiklah, aku ingin mangambil minum,” ujarnya terbata.

Hmmm.. ada apa sih? ah sudah lah, tidak penting. aku tidak ingin terlarut memikirkannya di saat-saat bahagia seperti ini.

About monicta tadashi

how could you describe me, if you dont know me that well :p

8 responses »

  1. asik asik sepertinya taeng udah mulai gimana gitu hahaha
    lanjut

    hwaiting !!!!!

    Reply
  2. Annyeong aku new reader ^^
    taeng akhrnya kau tersenyum juga bisa” buat fany jadi suka nih #eh
    lanjut thor

    Reply
  3. hahaha. kali ni tiffany gag bilang taeng Tampan ya??padahal senyumannya hangat lhoh ./ . .hwheheehe. . .
    ihiiiiiiiiirr,, taeng Cemburu niy . . .mulai suka berarti..
    lanjut thor

    Reply
  4. taeng cemburu tuh lht fany sama taecyeon

    Reply
  5. Whoa…
    Agresif fany mode on???

    Reply
  6. Kyaaaak!! Getaran cinta~ hahaha 😀

    Reply
  7. tae lu cmburu kan lia fany ama taecyeon? Haha akhrny lu bsa snyum hangat ama tiff.

    Reply

Leave a comment