we’re forbidden! 6

*DEAR silent reader, keep your silent on hahahha

_____________________________________________________________________________________________

 

TAEYEON POV

gelap.

aku tidak dapat berpikir apa-apa.

aku benar-benar tidak dapat berpikir apa-apa.

aku nyaris mati rasa, dan satu-satunya hal yang dapat kurasakan adalah tubuh tiffany yang berada di bawahku.

aku merangsek ke tubuhnya lebih jauh lagi. dengan mata terpejam serta akal sehat yang nyaris hilang, aku menjelajahi tubuh gadis cantik ini.

“fanny-ah..” bisikku di telinganya, membuat tiffany mendesah geli sambil meremas rambutku.

perlahan-lahan, kulepas kancing baju tiffany satu persatu. dan  di saat aku mencapai puncak terakhir dari apa yang bisa kusentah, mendadak ia memekik kecil dan menahan bahuku . “please be gentle, this is my first time.”  katanya sambil meringis dan menggigit bibir bawahnya.

aku mencium bibirnya lembut sebagai jawaban. aku tidak pernah membayangkan akan bercinta dengan sesama yeoja, terlebih pada yeoja yang baru beberapa minggu ini kukenal.

mungkin aku sudah gila. yeah, aku memang sudah gila. but i don’t give a shit!

bagiku, apa yang sedang terjadi saat ini sangat layak untuk dinikmati..dan aku akan benar-benar menikmatinya.

tiffany pov

dan yang aku takutkan pun terjadi.

tae meringsek semakin dalam padaku, dan mulai melucuti kancing kemejaku. udara dingin di kamar ini serta bajuku yang sudah menghilang entah kemana membuat badanku sedikit menggigil.

aku bertambah menggigil saat tae mulai menyentuhkan ujung-ujung jemarinya ke tubuhku. aku menutup mataku karena takut, namun entah mengapa aku mengharapkan hal yang lebih dari tae selain sentuhan-sentuhannya di tubuhku.

“please be gentle, this is my first time” ujarku sayu.

aku menikmati apa yang tae lakukan terhadapku, hingga akhirnya tubuhku terasa meledak dan aku hanya bisa meremas rambutnya sambil menjeritkan namanya.

aaaaaaaaahhhhhhhh

taeyeon pov

hoaaammm… aku terbangun saat mataku merasakan silaunya cahanya matahari yang memasuki kamarku. ku regangkan tubuhku dan kurasakan tubuh tiffany masih berada di atas tubuhku.

eh tunggu sebentar,  cahaya matahari???

jika sampai ada cahaya matahari berarti ada yang sudah membuka tirai jendela.

jika sudah ada tirai jendela yang terbuka berarti sudah ada orang lain yang memaasuki kamar ini.

jika sudah ada oranglain yang memasuki kamar ini berarti dia melihat………

hah! dengan cepat kurebahkan tubuh telanjang tiffany yang masih berbaring di atasku ke samping. aku menjadi gelagapan sendiri mencari pakaianku.

setelah yakin bahwa tubuhku telah terbungkus pakaian dengan benar, aku bergegas keluar kamar, dan tak kusangka aku bertemu dengan muka dingin  jessica di dapur. seharusnya melihat jessica berada di dapur adalah hal yang lucu bagiku, namun melihat muka dinginnya sekarang membuatku  terlalu gugup untuk bisa menertawakannya.

“selamat pagi sica..” jawabku mencoba berimprovisasi. bagaimanapun dia adalah orang pertama yang kutemui di waktu sepagi ini. bahkan member lain pun sepertinya masih asyik tertidur. dia, tidak melihat keadaanku dan tiffany di kamar tadi, kan?

iya kan?

jessica menoleh ke arahku, lalu melihatku dari kepala hingga kaki, lalu menggeleng. “gila!” desisnya .

aku melotot. separuh terkejut, separuh tersinggung. ku beri jessica tatapan bertanya-tanya, meskipun dalam hati aku berharap setengah mati ia tidak benar-benar melihat apa yang aku takutkan tadi.

“..tenang saja, aku sudah melihatnya sendiri tadi.” jawaban sica yang seakan bisa membaca pikiranku itu  kemudian benar-benar membuat pengharapan setengah matiku tadi menguap dengan sangat cepat.

tubuhku mendadak lemas. kupandangi jessica dengan lemas juga. “lalu?” tanyaku habis ide pada jessica.

jessica menghela nafas sejenak, lalu menyampirkan serbet yang entah sejak kapan ada padanya ke pundaknya, lalu menyilangkan tangannya di dada.

artinya dia sedang serius. artinya aku akan mati sebentar lagi.

“jessica, mianhae.” kataku menunduk. aku tidak tahu mengapa aku meminta maaf padanya. yang aku tahu, aku telah berbuat suatu kesalahan dan jessica mengetahuinya.

“jangan meminta maaf padaku. kau lebih patut untuk meminta maaf kepada tiffany.”

hah? aku melongo mendengarnya. meminta maaf kepada tiffany? apa yg harus aku mintai maaf jika ia sendiri juga menikmatinya?

“..dia gadis yang baik, kau tahu.” jessica masih berpendapat. “dan benar-benar tidak seharusnya melakukan hal itu padanya.”.

aku mendecakkan lidahku kesal. kenapa sica menganggapku seakan-akan aku memaksa tiffany untuk melakukannya?

“sica, dia bahkan tidak melawan, dia menyukainya!” sungutku.

jessica menatapku tajam lagi. “itu hanya pendapatmu atau dia memang berkata begitu?”.

“tidak dua-duanya, bahasa tubuhnya padaku semalam sudah menjelaskan semuanya.”

“hhh..bodoh kau tae! benar-benar bodoh!”

aku memicingkan mata. “terimakasih, sica.” ujarku dingin.

sica tidak menjawab. dan khirnya terciptalah jeda hening yang cukup menyiksa diantara kami. tidak tahan dengan situasi ini, aku menambahkan dengan takut-takut. “tolong jaga dirimu untuk tidak menceritakan hal ini kepada yang lain.” aku benar-benar memohon padanya.

sialnya, dia lagi-lagi tidak menjawab. dan dia hanya membalikkan tubuhnya lalu berlalu begitu saja dari hadapanku.

sudah kubilang kan,  kalau aku akan segera mati.

***

aku berjalan kembali ke kamarku dengan galau. sebenarnya aku juga bingung hendak berbuat apa. berhubung ini masih sangat pagi menurut jam kegiatan kami, ya sudah, kuputuskan saja kembali ke kamar.

tak kusangka tiffany masih tidur. aku menyusul rebah di sebelahnya dan kupandangi punggung telanjangnya dalam posisinya yang membelakangiku seperti ini.

hanya melihat ini saja aku mendadak ingin mendekapnya.

sebelum aku merealisasikan keinginan itu, tiffany sudah berbalik sambil menggeliat beserta menguap. aku hanya bisa melotot melihat bagian-bagian tubuh nya yang semakin lama semakin tersingkap akibat gerakannya.

akhirnya dia membuka matanya dan menatapku bingung. meskipun aku gugup setengah mati, namun aku tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat bagian2 tubuhnya yang tidak tertutup oleh selimut. sial.

dan tiffany pun akhirnya menyadarinya karena mendadak ia merenggut selimutnya dan menutupi tubuhnya dan…menangis?

“kau kenapa?” tanyaku bodoh, namun aku benar-benar kaget karena ia menangis.

tiffany terisak sekaligus menggeleng berkali kali. “apa yang telah kulakukan..” ujarnya lirih, lebih kepada diri sendiri.

aku menelan ludah getir. aku merasa amat sangat bersalah melihatnya. jessica benar, tidak seharusnya aku melakukan hal itu tadi malam kepada gadis baik ini. namun apalagi yang bisa kulakukan untuk melawan kuasa minuman keras?

“maafkan aku.” bisikku, namun aku yakin cukup keras untuk bisa di dengarnya.

tiffany terdiam sesaat. “ini bukan salahmu,” ia balas mengguman. ” sepertinya aku tadi malam juga menikmatinya. hhh… ada apa sih denganku?”.

aku memandangnya wajah tiffany yang sekarang kebingungan. kudekatkan tubuhku padanya dan mencoba memeluknya dari samping. namun gagal karena ia malah bergerak menjauhiku.

yah, aku hanya bisa menggaruk-garuk kepalaku kikuk , sampai akhirnya kami berdua terdiam.

“ini benar-benar yang pertama kali untukmu ya?” tanyaku iseng. habis, aku tak tahan dengan keadaan saling diam seperti ini sih.

hahaha, gadis ini menjadi tertunduk malu. “tolong jangan bahas itu , tae.” ujarnya lirih, namun malah membuatku semakin berlanjut mengerjainya.

“..hmmm, tak kusangka ini baru kali pertamamu.”

“..aku pikir kau sudah terbiasa.”

“..tapi tadi malam kau benar-benar menikmatinya,kan?”

tak tahan dengan rentetan perkataanku, tiffany memukul lenganku dengan kesal. hehehe

“ahh baiklah, maaf maaf.” ujarku tanpa rasa penyesalan.” tapi kau benar-benar hebat tadi malam.” bisikku menambahkan dengan geli.

kulihat wajah tiffany berubah sedih, namun jelas terlihat ia berusaha menutupinya dengan eye-smile nya. sial, aku tidak tahan melihat wajahnya seperti itu. tanpa banyak mengucapkan kata-kata tidak penting lainnya, kupeluk tubuh yeoja cantik itu. ia hanya diam saja

kukecup puncak kepala gadis itu, dan ia melingkarkan tangannya di pinggangku. “mianhae tiffany. aku benar-benar minta maaf.”

tiffany pov

aku benar-benar menyesal pada kejadian yang telah terjadi tadi malam antara aku dan tae. meskipun aku menikmatinya, tetapi apa yang kami lakukan itu adalah hal yang benar-benar salah dan terlarang untuk kami lakukan.

aku ingin menangis, namun merasa tak enak pada taeyeon yang memandangku khawatir. jadi, yang dapat kulakukan hanyalah berpura-pura bahwa aku baik-baik saja di balik topeng senyumku.

tae rupanya cukup peka dengan keadaanku , karen setelah itu mendadak ia merengkuh tubuhku di dalam pelukannya. tae hanya menggunakan kaus singlet, tetapi entah mengapa pelukannya terasa hangat di tubuhku.

terasa sangat…nyaman, seperti aku telah mengenal tae bertahun-tahun lamanya.

aku menyukai pelukannya ini, alih – alih kata-kata dingin dan ketus yang biasa ia tampakkan.

aku tidak ingin ia mengakhiri pelukan ini. pelukan ini membuatku sangat nyaman sehingga aku merasa kembali mengantuk, bahkan tidak sadar dan tidak peduli saat aku tahu bahwa tubuhku masih belum tertutup pakaian apapun.

aku tidak peduli.

di dalam pelukan tae, semuanya terasa baik-baik saja. terasa begitu…benar.

aku memejamkan mataku dan merebahkan kepalaku di dadanya, saat ia mengecup puncak kepalaku dengan lembut.

aku tersenyum di dalam hati. ini semua benar- benar tidak seharusnya boleh kami lakukan, kami adalah sesama gadis, demi tuhan!

namun semua pikiran getir, serta kesedihan dan penyesalanku tadi mendadak melebur entah kemana saat aku berada di dalam rengkuhannya yang nyaman.

kupandangi matanya yang menatapku lucu , lalu kuberikan kecupan lembut di bibirnya sebagai tanda terimakasihku.

dia terlihat kaget, namun juga terlihat senang. ia mengelus rambutku dan mengeratkan pelukannya.

gomawoeyo, tiffy..”

________________________________________________________________________________________

berasa nambah dosa gitu ga sih kalau buat ff menjurus begini? -________-

About monicta tadashi

how could you describe me, if you dont know me that well :p

10 responses »

  1. nah kan beneran ada nc hahahahaha

    bagus thor bagus hihihihihihi
    hwaiting yoo

    Reply
  2. Wah taeny beraksi dan tumben sleeping beauty bngun pagi XD
    tapi mau digimanain lagi, mereka sama” suka TaeNy Real kekeke
    dtnggu chap slnjtnya ^^

    Reply
  3. author, reader baru salam kenal 🙂
    ngebut baca semuanya, tapi komennya aku singkat disini
    keren critanya, taeny emang tak lepas dari nc

    lanjut

    Reply
  4. nc jg ternyata….yah walaupun gag detail sih …tapi kena jg !!!!!hahahaha.kliatannya Tiffany memang menikmatinya…so kamu gag salah taeng…
    tenang aja….Sica tolong jgn marahin taeng yah…gag tega niy. . .mudah2an suatu saat nanti sica jg mngerti….ada yulsic gag niy thor???
    lanjut ya thor. .

    Reply
  5. H aaaaaaaa I
    New reader here kkkk~
    ehmmm.. Sorry review nya langsung dipart ini XD

    Hoaaaahhh Taeny Taeny Taeny….
    FF nya bgus… Bahasanya juga…

    Update soon ^o^

    Reply
  6. Ige mwoya??
    Taeny NC??
    Blgn aja seneng dipeluk, dicium, di….. Ya gtu lah, senengkan fany…

    Reply
  7. Sica bangun pagi? Gasalah tuh? Wkwkwk *ditampol sica* ampun,eon!!T.T

    oke,lanjut dulu ya thor~

    Reply
  8. haha ad nc rupany d chapter ini, dan taeny sama2 menikmati. Huahwwh taeny is real. Haha apakh it bnar si jessica? Seorang sleeping princess bngun pgi.

    Reply

Leave a comment