Monthly Archives: March 2012

we’re forbidden! 7

ANNYEONG!!! whoaa with all of my heart i greet you guys

haha really2 long time not touching my wordpress, lil bit miss this one hehe

thankyou for you who has given a comment, or even just read it with no comment, i dont mind. thankyou thankyou thankyou!

sebenernya batas “perjanjian” saya dengan teman saya di awal pembuatan ff ini sudah selesai sih, jadi mau ngelanjutin ff ini atau enggak sebenernya juga gapapa

hajiman..

comment2 yang udah saya dapetin dan antusiasme terhadap apa yang saya kreasikan ini membuat saya berpikir untuk memberi akhir yang baik untuk cerita ini

lgipula pasti banyak yang suka baca adegan2 mengundangnya taeny kan? hehe ini mah authornya yang byuntae >.< then let’s make a good ending for this ff!!

_________________________________________________________________

tiffany pov

incheon international airport, south korea

hari ini kami akan berangkat ke singapura untuk mengikuti sebuah acara award yang akan di langsungkan di sana. hihihi..aku bersemangat sekali, ini baru kali pertamaku mengikuti event seperti ini bersama member lain.

aku memasang earphone di telingaku sembari duduk di ruang tunggu eksklusif bandara.

satu poin plus lagi, jika aku hanya orang biasa, tentunya aku tidak akan pernah bisa menikmati berada dalam ruang tunggu eksklusif ini dengan jutaan sinar lampu blitz yang menyorot dari luar jendela.

poin negatifnya, meskipun kaca ruang tunggu gelap, tetap saja sinar-sinar tajam itu mengganggu. aku mencoba untuk menikmatinya.

“hoaaaamm” seseorang di sebelah tempat dudukku menguap bosan dengan cara yang sangat tidak sopan sekali, setelah itu ia mengangkat kakinya ke tempat duduk. aku memutar bola mataku sebal.

‘ada masalah?” suara datar yang sangat akrab akhirnya berkomentar padaku.

aku mendecakkan lidah kesal. “tidak ada masalah jika-” aku menunjuk cara duduk taee “..dudukmu tidak seperti itu!”.

taeyeon mengernyit sejenak, lalu berkata santai. “santai saja, tidak ada yang mempermasalahkannya.”

aku melotot, “aku mempermasalahkannya!” semburku.

“yah, kecuali kau.” ujar tae lagi, masih santai. ughhh orang ini!

sejenak taee terlihat kegerahan, menurutku aneh, karena udara di ruangan ini sudah cukup dingin karena pendingin udara, sampai akhirnya ia membuka kemejanya -membuatku mendadak gugup dan berusaha memalingkan muka- ,dan meninggalkan tubuhnya yang berbalut tanktop biru disana.

sepertinya taee menyadari kegugupanku karena mendadak ia menggodaku. “kenapa wajahmu memerah begitu?” cengirnya. aku hanya mampu menunduk.

“oh, kau malu melihatku melepas baju tadi?”. aku masih menunduk.

“…kenapa harus malu? kita kan sudah pernah saling telanj…HEI!” tae memekik karena mendadak aku meninju bahunya.

“bodoh! bagaimana bila nanti ada yang mendengar!” ujarku marah.

taee tergelak. “baiklah, baiklah..kalau begitu, kita harus lebih sering-sering lagi melakukan hal seperti kemaren lagi di kamarku agar kau jadi tidak malu-malu lagi melihatku melepas baju. omong-omong kau memang sangat seksi jika melepas semua pakaianmu,” tae menambahkan dengan berbisik dan mengedip padaku, membuatku menghujaninya dengan tinju lagi.

-di dalam pesawat-

aku duduk dengan bosan. kurang satu jam perjalanan lagi dan segala hiburan yang tadinya bisa kunikmati sekarang sudah terasa benar-benar membosankan bagiku.

tukk..kepala taeyeon yang duduk di sebelahku terkulai lemas di bahuku samvil terdengar dengkur halusnya di leherku. aku memandang wajahnya dan mendadak timbul keinginan untuk mengecup bibirnya.

sebelum hal tak wajar itu membuatku lepas kontrol, sebuah kepala lain menyusul terkulai di bahu kananku. jessica sudah jatuh tertidur dengan mulut yang sedikit terbuka

hebat!! sekarang aku benar-benar tidak dapat berbuat apa-apa di kelilingi para sleepyhead seperti ini.

aku menoleh ke arah taee lagi. kugoncang bahunya dengan sengaja untuk membangunkannya. maaf tae, tapi aku benar-benar bosan!

akhirnya ia terbangun juga meskipun dengan menggumam sebal. “apa?” gertaknya dengan mata terpejam.

aku memberengut dan menggembungkan pipiku. “bangunlah, temani aku, aku bosan sekali!” rengekku.

tae menutup kupingnya dan akhirnya membuka matanya. “aiish, dasar anak kecil!” ujarnya.

hihihi..aku terkiki saat ia mengataiku seperti anak kecil. coba lihat sekarang, dengan mukanya yang mengantuk dan rambut sebahunya yang acak acakan membuatnya lebih terlihat seperti anak kecil di bandingkan aku.

“aku ingin pipis, ayo temani aku.” paksaku sambil tersenyum geli. mau tak mau tae mengikutiku sampai ke bagian toilet pesawat.

“apakah aku harus ikut masuk?” tanya taee sambil menunjuk pintu kamar kecil.

aku tidak tahu apakah taee serius dengan kata-katanya atau tidak, namun aku memutuskan untuk menggodanya kebetulan para pramugari pesawat sedang berada di kokpit.

“uhh…sepertinya kau lebih baik menemaniku di dalam,” ujarku manja memberinya tatapan memohon.

taeyeon dengan cepat menyusul masuk ke dalam kamar kecil dan mengunci pintunya, “dengan senanh hati, fany-ahh.”

 

 taeyeon pov

dengan cepat aku mengikuti tiffany masuk ke dalam kamar kecil yang tidak di desain untuk dua orang ini dan mengunci pintunya.

aku segera memepet dan menekan tubuh tiffany ke dinding, karena sepertinya toh dia tidak benar-benar ingin pipis.

aku segera membuka satu persatu kancing kemeja putihnya dan mengusap dadanya. aku meletakkan bibirku di leher nya.

“uhh..taee,,” aku membungkam suaranya dengan bibirku.

aku benar-benar menyadari bahwa tidak mungkin aku bisa berhubungan  dengan tiffany di tempat ini sebenarnya, tapi sungguh, saat-saat seperti ini benar-benar tidak dapat kulawan. lagipula, bukankah tiffany yang pertama kali memintanya?

kuputuskan untuk melakukannya secara kilat.

kududukan tubuh tiffany di atas dudukan kloset dan sebisa mungkin aku melakukan nya. yah, aku sudah pernah melakukan hal seperti ini sebelum nya, namun aku melakukannya bersama seorang pria.

namun aku tidak ambil pusing, kulakukan apapun yang mungkin kulakukan , dan itu membuat tiffany menjadi memekik tak karuan.

“ughhh taee,, ughhhhhhh!” jika tiffany terus memekik seperti ini aku yakin pramugari pramugari diluar akan segera menggedor-gedor pintu kamar mandi ini, maka kuputuskan untuk membungkam lenguhan fany dengan menciumnya.

tiffany meremas rambutku dan aku meremas pinggangnya.

kami melakukannya selama kurang lebih setengah jam , baik di antara kami telah sama-sama merasaknnya.

“aaaaaahhhhhhhhhhh!!” tiffany memekik keras dan membuat punggung nya sedikit melengkung. setelah itu hanya terdengar dengus nafas putus-putusnya.

“gomawoyo, fany-ah.” senyumku sambil mengecup bibirnya.

ia hanya mengangguk lemas. “ayo kita keluar.” ajaknya.

***

saat kami kembali ke tempat duduk kami, aku menyadari tatapan dingin sica. shit! aku bahkan tidak sadar bahwa aku masih menggandeng tangan tiffany. dengan pelan kulepas tangannya dan tersenyum kikuk pada sica.

sica menoleh padaku dan berbisik pelan.

“bisa kita bicara?”

uh well..itu bukan pertanyaan… itu adalah sebuah permintaan dan keharusan.

mendadak perasaanku menjadi sangaaaaaaaat tidak nyaman.

 

____________________________________________________________

another pervert story -___-