we’re forbidden 2

tiffany POV

ooh..jadi ini kamarku? tidak jauh berbeda dengan kamarku di rumah dulu sih. namun aku yakin, suasana ceria dari member yang lain pasti bisa membuat tempat ini bertambah asyik. umh, mungkin, kecuali jika ada gadis aneh itu.

kumasukan koperku dan kurebahkan tubuh lelahku di kasur nyaman ini. tak sengaja, tanganku menyentuh sebuah benda kecil. remote televisi.

aku mengalihkan pandangan dengan cepat, dan menemukan satu set TV plasma tergantung di dinding seberang tempat tidurku. WOW! sempurna! ayahku tidak pernah mengizinkan adanya TV di dalam kamar anak-anaknya , dapat membuat kami jadi malas, jelasnya begitu dulu , namun sekarang..hmmmm…asik!

“halo!!” tiba-tiba beberapa kepala bersuara ceria muncul di pintu kamarku. ternyata sunny, jessica, dan yoona. terimakasih tuhan, aku mampu dengan cepat menghafal nama-nama mereka.

“ya?” tanyaku ramah. mereka langsung menghambur masuk begitu saja ke dalam kamarku.

“kau sudah menata pakaianmu? apa kau sedang lelah? kami ingin mengajakmu jalan-jalan siang ini, kau mau ikutkah?” cerocos sunny bersemangat. rambut pendek gadis itu bergerak gerak setiap ia berkata-kata dengan cepat , membuatku geli.

hmm..jalan-jalan? boleh juga, sekalian aku bernostalgia kembali di kota ini. bernostalgia entah untuk berapa lama. sepertinya kota ini hanya ada dalam sekelebatan ingatanku saja. “baiklahh,” jawabku superceria.

ketiga gadis tadi ikut tersenyum mendengarku. “baik, kami tunggu kau di bawah,” jawab jessie.

taeyeon POV

jadi gadis itu akan ikut jalan-jalan?

astaga, tentu saja. dia kan sudah menjadi member SNSD ,pabo kau, tae!!aku memarahi diriku sendiri.

setelah mensugesti diri sendiri untuk mencoba ramah padanya hari ini, aku menyapanya. kebetulan ia duduk di sebelahku di dalam van ini.

“kau belum pernah ke seoul, ya?” tanyaku. basa-basi tentu saja. habisan dia daritadi sibuk mengagumi jalan sih, padahal apa yang bisa di nikmati dari jalanan dari dalam mobil yang sedang melaju?

tiffany menoleh sejenak sambil menyunggingkan senyum. “aku ini orang korea, tae. dan aku juga pernah tinggal disini. bagaimana mungkin aku belum pernah ke seoul?” aiiisshh, manis sekali senyumnya itu.

“oh..aku pikir..” ujarku terbata, tertegun melihat senyum kilatnya sehingga tidak tahu mau melanjutkan berkata apa lagi.

“KITAA SAMPAAAAIII!!!!..MARI MAKAAAN!!” sooyoung langsung berteriak kencang, menginterupsi kecanggungan kami.

tiffany POV

“pukul!! pukul!! AWAS SEBELAH KIRIMU!!!! aaaaaaarrrggh! ” aku menjerit – jerit seperti orang gila tak tahu tempat saat menyemangati Tae yang sedang bermain kick boxing di game station.

“hahh..hh.. bodoh! teriakan mu membuatku kalah!” sungut tae sambil terengah-engah.

aku mendengus. kulirik layar permainan, 0-5 untuk tae. “ah, payah kau!” ucapku menoyor kepalanya . tae terlihat hendak membalas. karena aku takut ia akan benar-benar membalasnya, aku buru-buru mengajaknya untuk bergabung dengan sunny dan hyo yang sedang asik ber-DDR.

can read my..can read my..now he can read my poker face

kedua anak itu menggerak-gerakan tubuhnya seiring irama lagu lady gaga, membuat kami semua tertawa-tawa geli, ups, kecuali seorang yang cuek-cuek saja ini. tae malah asyik menikmati eskrim nya sambil membaca majalah. benar-benar deh anak ini.

merasa di perhatikan, tae mengangkat kepalanya dan langsung meringis tak bersalah menatapku. “kau mau?” cengirnya sambil menyodorkan eskrim nya yang tinggal separuh.

aku hanya bisa geleng-geleng kepala.

taeyeon POV

ahhh membosankan sekali! hooyy aku bosan, tau! aku berteriak dalam hati , sepenuhnya kuarahkan pada tiffany, yang sepertinya tidak sadar telah menjadi objek kekesalanku.

huh, memang bukan salah tiffany sih. namun melihat wajah ceria nya membuat kekesalanku bertambah.

menahan diri sebisanya untuk tidak bersungut-sungut di depan tiffany, aku pergi membeli eskrim. sayangnya saat aku kembali, wajah cerianya tetap menghantui kekesalanku.

aaaaah!! untung ada majalah di kursi tunggu ini. sekaligus mendengarkan lagu dari DDR yang sedang di mainkan sunny dan hyodan membaca majalah yang baru saja kutemukan, ini adalah saat-saat yang cukup menyenangkan. tiffany, menyingkirlah dulu dari hadapanku, hush hush!!

engh? kuangkat kepalaku dari konsentrasi membaca majalah, saat kudapati tiffany menatapku dengan kening berkerut. ada apa sih? kuikuti tatapan matanya. sial, aku tak mengerti.

ohh, mungkin dia juga ingin mencicipi eskrim ku.

“kau mau?” tanyaku berbaik hati padanya.

namun lagi- lagi ia hanya mengernyit. dan sekarang di tambah pula dengan menggeleng-gelengkan kepalanya. aku hanya mengangkat bahu. kalau tidak mau ya sudah.

***

“kau bilang tadi kau pernah tinggal di korea ya?” tanyaku begitu kami pulang. lagi-lagi aku bersebelahan dengannya.

dia menoleh.” hmm? heemm.” jawabnya cuek  sambil makan eskrim (?) . menyebalkan.

“lalu kenapa kau pindah ke amerika?” tanyaku lagi.

ia memfokuskan dirinya sejenak untuk mengabiskan sisa eskrim nya. “..karena semua anggota keluargaku ikut pindah ke amerika, pabo! mana mungkin aku tinggal di korea sendirian.” jawabannya membuatku dongkol setengah mati.

melihat wajahku yang super bete, ia meledak tertawa. ” hahaha pabo! mukamu lucu sekali saat sedang merengut seperti itu. terus-teruslah seperti itu, tae, aku akan menjadi lebih sehat karena sering tertawa hahaha.” ia terlihat puas sekali.

tak tahu harus apa, aku diam saja sambil menopang kepalaku dan memasang muka datar.

tiffany kembali beraksi. “heii heii, jangan marah pabo! haha tapi kau memang lucu sekali. hahaha” , namun setelah aku meliriknya dengan tatapan tajam, ia buru-buru menambahkan, “tapi itu bisa membuat ku benar-benar senang, tae.” dan tak lupa ia mencetak senyum itu lagi.

aaaaarrrghhh senyumnya itu memang patut di basmi!! membuat orang mudah luluh saja!

“baiklah, kuanggap itu sebagai pujian, terimakasih.” jawabku dingin, meski sudah tidak sejudes tadi.

tiffany menyeringai senang. “ahhh bagus sekali kau memaafkanku kalau begitu, aku pinjam bahumu sebentar ya untuk tidur. aku lelah sekali dan sudah menahan kantuk sejak tadi.” lalu ia menguap dan dengan santainya menyenderkan kepalanya di bahuku, tanpa mendapat persetujuanku.

aku melongo memandangnya. heeey!!!

About monicta tadashi

how could you describe me, if you dont know me that well :p

9 responses »

  1. aduh taeng kenapa jutek amat ya??
    ayo my taetae cute dan ramah dong hhahahahha

    lanjut thor

    Reply
  2. eye smille tiffany emg bener dah!!!!lu2hin hati setiap org yg mlihatnya!!!
    jd gag tahan gtu ..hehehehe

    Reply
  3. ckckc
    tae tae knp kau jutek sekali sama fany.kasihankan fany nya

    Reply
  4. Whoa…
    Baru neraa jam itu kenal?? Udh manggil taeng pabo aja…

    Reply
  5. The power of tiffany’s eye smile~ kekeke 😀

    Reply
  6. taeng appa kok dingin bgt ma fany? Apakh predikat ice princess sdh jth k tangan tae? Krna jessie aj bsa jd hngat.

    Reply
  7. Taenya itu taeyeon banget. Dingin2 eskrim cappucino itu looookkkkhhhhhhhh.. Hahahahahahahaha

    Love you babe.
    Aku lanjut ah..

    Reply

Leave a comment